Warung Kelontongan Dan Sembako

Warung Kelontongan Dan Sembako

Jika Perlu, Buat SOP Pelayanan Pelanggan

Meskipun usaha warung sembako termasuk usaha skala kecil, Anda tetap perlu mengutamakan pelayanan pelanggan. Misalnya, ramah pada pembeli, jawab pertanyaan pembeli terkait informasi atau kesediaan produk dengan jelas, jika barang yang diperlukan tidak ada, beri saran barang lain untuk menggantikan.

Baca juga: 'Solusi Jasa Pengiriman Bisnis Efisien dengan Multi Stop Lalamove'

Sejarah Toko Kelontong

Toko kelontong pertama kali muncul pada masa penjajahan Belanda. Toko kelontong awalnya hanya menjual barang-barang kecil seperti makanan ringan dan rokok. Toko kelontong sering berada di dekat pasar tradisional dan menjadi tempat untuk membeli barang-barang kecil yang tidak tersedia di pasar tradisional.

Setelah Indonesia merdeka, toko kelontong semakin berkembang dan mulai menjual barang-barang kebutuhan sehari-hari seperti beras, gula, minyak goreng, dan lain sebagainya. Toko kelontong menjadi pilihan bagi masyarakat yang tidak ingin pergi ke pasar tradisional atau toko sembako yang jauh.

Namun, pada tahun 1980-an, toko kelontong mulai tergusur oleh pasar swalayan dan minimarket yang lebih modern. Toko kelontong yang kecil dan kurang modern sulit bersaing dengan pasar swalayan yang besar dan modern. Meskipun demikian, toko kelontong masih ada dan tetap menjadi pilihan bagi masyarakat yang membutuhkan barang-barang kecil dan tidak terlalu penting.

Kalau berbicara tentang ide usaha sampingan di rumah, buka warung sembako bisa menjadi alternatif yang tepat. Jenis usaha ini tergolong minim risiko mengingat produk yang dijual adalah kebutuhan sehari-hari.

Bila tidak laku terjual, produk masih dapat dimanfaatkan oleh penjual untuk keperluan sehari-hari. Berikut ini beberapa informasi mengenai cara memulai usaha warung sembako dan estimasi modal yang perlu Anda siapkan.

Perbedaan Toko Sembako dan Toko Kelontong

Toko sembako dan toko kelontong adalah dua jenis toko yang sering ditemukan di Indonesia. Kedua jenis toko ini sering dianggap memiliki kesamaan karena keduanya menjual barang-barang kebutuhan sehari-hari. Namun, ada beberapa perbedaan antara toko sembako dan toko kelontong yang akan dibahas dalam artikel ini.

Jenis barang yang dijual.

Salah satu perbedaan utama antara toko sembako dan toko kelontong adalah jenis barang yang dijual. Toko sembako khususnya menjual bahan makanan dan kebutuhan sehari-hari seperti beras, minyak goreng, gula, tepung, susu, telur, dan bahan pangan lainnya.

Sementara itu, toko kelontong menjual barang-barang yang lebih beragam, termasuk bahan makanan dan kebutuhan sehari-hari seperti makanan ringan, permen, minuman, barang-barang kebutuhan rumah tangga, serta barang-barang yang tidak terlalu penting seperti mainan anak-anak, alat tulis, dan lain sebagainya.

Toko sembako cenderung lebih besar dan lebih lengkap daripada toko kelontong. Hal ini dikarenakan toko sembako menyediakan barang-barang kebutuhan sehari-hari yang lebih penting dan sering dibutuhkan oleh masyarakat. Sementara itu, toko kelontong cenderung lebih kecil dan mungkin hanya memiliki beberapa jenis barang yang dijual.

Baca juga: 10 Tips Foto Produk Untuk Bisnis dan Mengapa Foto Produk itu Penting?

Toko sembako cenderung terletak di pinggir jalan, dekat dengan pemukiman penduduk atau pasar tradisional. Hal ini membuat toko sembako lebih mudah diakses oleh masyarakat dan sering menjadi pilihan utama untuk membeli barang-barang kebutuhan sehari-hari. Sementara itu, toko kelontong dapat ditemukan di berbagai tempat seperti di pusat perbelanjaan, pasar swalayan, dan daerah perkotaan.

Harga barang-barang di toko sembako cenderung lebih stabil dan sedikit lebih murah daripada di toko kelontong. Hal ini karena toko sembako sering membeli barang-barang secara besar-besaran dan memperoleh harga yang lebih murah. Sementara itu, toko kelontong biasanya membeli barang-barang secara eceran dan harga barang cenderung lebih mahal.

Toko sembako biasanya menjadi pilihan utama bagi masyarakat dengan penghasilan menengah ke bawah yang membutuhkan barang-barang kebutuhan sehari-hari dengan harga yang terjangkau. Sementara itu, toko kelontong sering menjadi pilihan bagi masyarakat yang mencari barang-barang yang tidak terlalu penting atau hanya ingin membeli barang-barang secara eceran.

Secara keseluruhan, toko sembako dan toko kelontong memiliki perbedaan dalam hal jenis barang yang dijual, ukuran toko, lokasi, harga, dan target konsumen. Meskipun keduanya sering dianggap sama, namun perbedaan tersebut memberikan pengaruh pada pola konsumsi masyarakat.

Toko sembako dan toko kelontong sama-sama memenuhi kebutuhan masyarakat akan barang-barang kebutuhan sehari-hari. Namun, keduanya memiliki perbedaan dalam jenis barang yang dijual, ukuran toko, lokasi, harga, dan target konsumen.

Penting bagi masyarakat untuk mempertimbangkan perbedaan-perbedaan tersebut dalam memilih toko yang tepat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Memilih toko yang tepat juga dapat membantu masyarakat dalam menghemat pengeluaran dan memastikan ketersediaan barang-barang yang dibutuhkan.

Kami Dari CV AURA JAYA ABADI Adalah Distributor & Supplier Bahan Pokok Sembako Menyediakan :

– Minyak Goreng Gading Sakti

Barang Serfitikat ( HALAL )

STOCK DI JAMIN ….. !!!

Sehingga Tidak Menghambat Produksi Anda Yang Sering Terjadi Apabila Bahan Baku Kosong / Tersendat Dari Supplier Anda

Kami Juga Memberikan Kesempatan Bagi Anda Untuk Menjalin Hubungan Kerja Sama Dalam Distribusi Penjualan, Yang Tentunya Memberikan Harga Yang Menarik Untuk Anda.

Berikut Jenis Minyak Goreng Gading Sakti , Gula , Mie Goreng :

1. Botol 220 ML Isi 48 Pcs

2. Botol 250 ML Isi 48 Pcs

3. Botol 400 ML Isi 24 Pcs

4. Botol 450 ML Isi 24 Pcs

5. Botol 500 ML Isi 24 Pcs

6. Botol 600 ML Isi 24 Pcs

7. Botol 700 ML Isi 12 Pcs

8. Botol 800 ML Isi 12 Pcs

9. Botol 900 ML Isi 12 Pcs

10.Botol 1000 ML Isi 12 Pcs

1. Jerigen 800 ML Isi 12 Pcs

2. Jerigen 900 ML Isi 12 Pcs

3. Jerigen 1000 ML Isi 12 Pcs

4. Jerigen 1600 ML Isi 6 Pcs

5. Jerigen 1700 ML Isi 6 Pcs

6. Jerigen 1800 ML Isi 6 Pcs

7. Jerigen 2000 ML Isi 6 Pcs

8. Jerigen 4500 ML Isi 4 Pcs

9. Jerigen 4770 ML Isi 4 Pcs

10. Jerigen 5000 ML Isi 4 Pcs

11. Jerigen 18000 ML Isi 1 Pcs

12. Jerigen 20000 ML Isi 1 Pcs

1. Refil 400 ML Isi 24 Pcs

2. Refil 800 ML Isi 12 Pcs

3. Refil 900 ML Isi 12 Pcs

4. Refil 1000 ML Isi 12 Pcs

5. Refil 1800 ML Isi 6 Pcs

1. Mie Indomie Goreng 1 Dus Isi 40 Pcs

2. Mie Sedap Goreng 1 Dus Isi 40 Pcs

3. Mie Indomie Kare 1 Dus Isi 40 Pcs

Kami Juga Mempunyai Izin BPOM Dan SNI , Dan Serfitikat Halal

PROSES ORDER SISTIM PURCHASE ORDER / PO

APABILA BARANG YANG ANDA TERIMA RUSAK TIDAK SESUAI

DENGAN APA YANG KAMI DESKRIPSIKAN PADA SAAT PEMBELIAN

Buat Kerangka Rencana Usaha Warung Sembako

Meski warung sembako masih kecil, tetap perlu dibuat perencanaan usaha yang realistis sesuai kemampuan Anda. Lakukanlah riset dulu untuk mencari tahu sumber modal, apa saja  produk yang akan dijual, anggaran belanja berkala, risiko yang mungkin terjadi dan bagaimana solusinya.

Dengan melakukan riset pasar, Anda bisa menemukan target market yang lebih spesifik dan lebih memahami kebutuhan konsumen terkait produk yang ditawarkan.

Riset yang bisa dilakukan misalnya melakukan perbandingan harga antar warung sembako yang ada di sekitar rumah Anda atau bertanya pada calon konsumen.

Tentukan Lokasi Usaha

Pilihlah lokasi yang sering dilalui pejalan kaki dan kendaraan. Semakin tinggi aktivitas dan orang yang lewat di tempat tersebut maka kesempatan konsumen datang ke warung sembako Anda lebih banyak.

Selain itu, jangan remehkan kebersihan tempat sembako. Ini menjadi penting karena ada saja konsumen yang akan ragu untuk membeli produk di lingkungan tempat bisnis yang kumuh atau kotor.

Pastikan juga untuk perhatikan siapa saja pesaing Anda di lokasi usaha yang akan dipilih. Pilihlah lokasi yang pesaingnya tidak terlalu banyak.

Lakukan Seleksi Terhadap Sembako yang Akan Dijual

Produk yang disediakan pada warung sembako juga perlu diperhatikan. Pastikan jika produk yang dijual masih dalam kondisi layak jual dan tanggal kedaluwarsa masih lama. Selain itu, kemasan atau tampilan dari produk juga masih baik.

Manfaatkan Peluang Jualan Secara Online

Anda bisa buat usaha sembako berbeda dengan yang lain. Caranya memungkinkan pembeli membeli produk secara online. Keuntungannya bisa memudahkan pembeli, khususnya yang lokasinya agak jauh dari tempat Anda

Sejarah Toko Sembako dan Toko Kelontong

Toko sembako dan toko kelontong adalah dua jenis toko yang sudah ada sejak lama di Indonesia. Kedua jenis toko ini memainkan peran penting dalam menyediakan barang-barang kebutuhan sehari-hari bagi masyarakat. Mari kita lihat sejarah toko sembako dan toko kelontong yang telah berkontribusi dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat.

Baca juga: 7 Manfaat Menggunakan Aplikasi Kasir untuk Meningkatkan Produktivitas Bisnis Anda

Kata "sembako" sendiri berasal dari singkatan "sembilan bahan pokok". Sembilan bahan pokok ini adalah beras, minyak goreng, gula, tepung terigu, garam, telur, daging, susu, dan kacang-kacangan. Pada masa penjajahan Belanda, bahan-bahan ini diimpor dari luar negeri dan dijual di pasar-pasar tradisional. Setelah Indonesia merdeka, para pedagang di pasar tradisional mulai menjual bahan-bahan ini secara eceran.

Kemudian pada tahun 1967, pemerintah Indonesia memperkenalkan program Distribusi Sembako Nasional (DSN) yang bertujuan untuk memperbaiki distribusi dan stabilitas harga bahan makanan pokok.

Program ini mengatur distribusi bahan-bahan sembako dari produsen ke konsumen melalui jalur distribusi yang sudah ditentukan. Pada tahun 1970-an, toko sembako mulai muncul di Jakarta dan kota-kota besar lainnya. Toko sembako ini menjual bahan-bahan sembako yang didistribusikan oleh DSN.

Seiring dengan perkembangan ekonomi Indonesia, toko sembako semakin berkembang dan berubah menjadi lebih modern. Toko sembako modern menyediakan lebih banyak jenis produk dan memiliki fasilitas yang lebih baik seperti mesin kasir dan pendingin. Toko sembako juga semakin mudah ditemukan di seluruh Indonesia dan menjadi pilihan utama bagi masyarakat yang membutuhkan bahan-bahan pokok sehari-hari.